Meraih Kebahagiaan dengan Membaca

Sumber: pinterest

Otak manusia diciptakan sangat terbatas. Seterbatas tidak bisa tahu pasti apakah siang ini akan cerah atau hujan. Kalaupun bisa diperkirakan dengan ilmu, perkiraan tersebut masih bisa salah.

Itu baru perkiraan di hari yang sama. Bagaimana dengan kejadian besok lusa? Atau nasib kita tahun depan? Atau bahkan lebih jauh lagi, bagaimana dengan keadaan kita setelah kematian?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah di luar kapasitas kita sebagai manusia. Sebab kita memang tidak dirancang untuk bisa mengetahui masa depan. Itulah kenapa Allah berbaik hati memberikan kita banyak bocoran di dalam Al-quran.  

Gambaran mudahnya gini. Kita adalah makhluk satu dimensi, yang cuma bisa tahu dan ‘mengendalikan’ waktu sekarang. Tapi Allah tidak terbatas; Dia mengetahui masa lalu dan masa depan, yang tampak maupun yang tidak.  

Jadi bukankah mendengarkanNya akan sama seperti kita sedang bermain game, lalu mendapatkan bocoran bagaimana cara memenangkannya langsung dari pembuat gamenya?

Jika keadaannya begitu, kira-kira apakah kalian akan langsung mengiyakan apapun yang dikatakannya ataukah meragukan segala perkataan pembuat game tersebut?

Jawabannya bisa dua. Langsung yakin atau ragu. Karena toh bisa saja dia penipu? Tapi sekali kalian tahu kalau dia memang benar-benar pembuatnya, aku yakin satu-satunya yang akan kalian lakukan adalah menaati setiap perkataan orang tersebut.

Ya orang dia pembuatnya. Kalau bisa menang dengan lebih cepat dan mudah kenapa harus repot-repot mencari tahu sendiri, bukan?

Kira-kira begitulah kemudahan yang akan kita dapatkan jika mau membaca serta menjalankan perintahNya. Kita tidak akan perlu banyak ragu ataupun menebak soal ini dan itu.

Setelah taat kita akan tahu bahwa Allah telah berkali-kali menyatakan dalam Al-quran kalau sejarah itu sifatnya berulang. Maka mempelajari sejarah, sebenarnya sama dengan mempelajari masa depan.

Dengan tahu pola-pola bagaimana sebuah kejadian bisa terjadi, kita akan tahu bagaimana cara mengualang kembali sebuah kejadian. Ataupun sebaliknya, tahu bagaimana harus mencegah kejadian yang sama akan terulang.

Bukankah hidup kita akan menjadi lebih mudah jika begitu? Saat kita tahu apakah keputusan-keputusan yang kita ambil sekarang akan membawa kita kepada kebaikan atau bencana?

Cukup dengan mencontoh orang-orang terdahulu yang juga pernah dihadapkan pada masalah yang sama dengan milik kita sekarang.    

Dan hal tersebut bisa didapatkan dengan IQRA; membaca serta memahami.

Jadi meski proses membaca tidak selalu menyenangkan. Sudah bisa dipastikan kalau ujungnya pasti akan menyenangkan bagi siapapun. Sebab hasilnya akan memudahkan masa depan; entah itu saat masih di dunia ataupun saat di akhirat kelak.

Komentar