Yang Kita Butuhkan Adalah Ilmu, Bukan Sekedar Informasi

Sumber: pinterest.com

Too much information, lack of knowledge adalah penyakit yang banyak dialami oleh anak-anak maupun remaja jaman sekarang” Salah satu kalimat yang sempat aku dapatkan dari Ummu di kelas Rahim waktu itu.

Memang apa bedanya, bukankah ilmu juga berasal dari informasi?

Iya memang benar ilmu berasal dari kumpulan informasi. Tapi diperlukan informasi dengan sumber yang jelas serta penyampaian yang terstruktur untuk informasi bisa sampai disebut sebagai ilmu.

Sekarang kita hidup di zaman di mana informasi bisa diakses dari mana saja dan oleh siapa saja, yang menjadikan informasi yang kita terima tidak terkendali. Ummu bilang karena alasan inilah genarasi kita sekarang terlalu mudah takut pada sesuatu tanpa alasan yang jelas.

Seperti misalnya jadi takut menikah karena melihat berita KDRT, jadi takut punya anak karena melihat kasus anak yang membunuh orang tuanya, atau yang dibahas di kelas ini adalah ketakutan seorang ibu untuk melahirkan karena mendengar seberapa sakitnya pengalaman melahirkan orang lain.

Padahal ketakutan tersebut seharusnya kita atasi dengan mempelajari ilmunya. Dengan tahu ada kasus KDRT, apa berarti menghindari pernikahan adalah sebuah solusi? Pertanyaan ini baru akan bisa terjawab jika kita sudah mengetahui ilmu tentang pernikahan terlebih dahulu.

Toh buktinya tetap ada contoh-contoh keluarga yang bahagia. Maka dibanding takut, bukankah dengan belajar bagaimana cara menciptakan keluarga bahagia tersebut justru bisa menjadi solusi yang lebih baik?

Tapi sayangnya gak banyak dari kita yang memilih hal tersebut, karena banyaknya informasi yang kita serap dari berbagai sumber seringkali sudah membuat kita merasa puas sebelum mempelajarinya secara keseluruhan.

Bahkan seringkali kepuasan tersebut menjadikan kita merasa sudah cukup tahu, paham, dan pintar. Padahal yang kita konsumsi barulah informasi, belum ilmu.

Dengan nasihat ini, aku jadi belajar untuk jangan sampai sudut pandang kita mudah tersetir oleh informasi yang setengah-setengah; kita perlu membiasakan diri untuk menilai sesuatu dari sudut pandang yang lebih luas, dan dengan informasi yang lebih lengkap serta terstruktur.

Sekian dulu untuk hari ini. Kalau ada kebaikan yang kalian dapat, aku akan sangat senang jika kalian juga membagikannya ke sekitar kalian. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya!

 

Komentar