Seni Membaca Masa Depan dengan Sejarah

Sumber: pinterest.com

“Semakin jauh busur ditarik, semakin jauh panah melesat”

Sebuah perumpaan yang sering kali aku dengar sebagai perumpaan sejarah: semakin jauh kita memahami sejarah, semakin jauh pula kita akan mampu memahami masa depan.

Bagiku perumpaan ini sangat relevan. Iya mungkin sejarah yang aku tahu belum banyak, tapi dari sedikitnya sejarah yang aku tahu, dari sana aku bisa belajar banyak. Salah satunya dari kisah iblis dan Nabi Adam yang cukup banyak merubah sudut pandangku terhadap banyak hal.

Kita sama-sama tahu bahwa iblis dan Nabi Adam mendapatkan hukuman yang sama saat mereka masih berada di surga, yaitu diturunkan ke dunia. Tapi yang membuat keduanya berbeda adalah reaksi atas hukuman tersebut; iblis tetap membangkan, sedangkan Nabi Adam meminta ampunan.

Satu pola yang selalu bisa kita pakai dalam hal apapun, terutama saat kita berbuat kesalahan.

Misal contohnya kemarin kita habis ngebercandain temen kita dengan berbohong, sampai-sampai dia sakit hati. Ini bisa jadi sebuah kesalahan, ataupun tidak; tergantung dengan sudut pandang. Karena bisa aja kita bilang, “Toh bercanda ini, apa salahnya?”

Tapi dengan melihat sejarah Nabi Adam dan iblis kita jadi tahu, bahwa ada dua pilihan saat kita melakukan kesalahan: Apakah marah dan tidak terima bahwa perbuatan tersebut adalah kesalahannya atau menerima kesalahan dan meminta ampunan.

Jika kita tidak mau mengakui kesalahan maka kita akan seperti iblis, dan begitu juga sebaliknya, jika kita mengakui kesalahan kita akan seperti Nabi Adam; tinggal pilih seperti siapa kita ingin bersikap?

Pun dengan begitu kita akan bisa memprediksi masa depan kita juga. Sesederhana ke mana kita akan berakhir jika mencontoh perilaku iblis, dan ke mana kita akan berakhir jika mencontoh perilaku Nabi Adam?

Ini baru satu contoh dari satu kisah saja. Bayangkan bagaimana jika kita tahu lebih banyak? Kita akan dapat mempelajari pola dari masing-masing kisah sejarah tersebut, menjadikannya rujukan bagaimana kita harus bersikap dan menyikapi sesuatu.

Bukankah jika begitu hidup kita akan jadi lebih mudah dan sederhana?

Sekian dulu untuk hari ini. Kalau ada kebaikan yang kalian dapat, aku akan sangat senang jika kalian juga membagikannya ke sekitar kalian. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya!

 

Komentar