Jangan-Jangan Aku Tidak Pantas Menasihati?

Sumber: pinterest.com

Di tulisan kali ini aku ingin berbagi cerita, tentang aku yang belajar dari temannya temanku:

Jadi ceritanya aku punya teman, sebut saja si A. Terus temanku ini juga punya teman, sebut saja si B. Aku dengan si B ini juga saling kenal, tapi cuma sekedar kenal aja, bukan yang udah sampai pernah ngobrol banyak gitu.

Si A ini pernah cerita ke aku kalau dia sedih si B ini pacaran, dan setiap dinasihatin cuma iyaiya aja atau malah seringnya tersinggung dan menghindar, bukannya memperbaiki diri.

Kesanku ke si B ini jadi kurang enak, bukan karena pacarannya karena siapapun bisa terjerumus—  tapi lebih ke karena bentuk penolakan dia atas nasihat-nasihat tersebut.

Terus suatu waktu si B ini share tulisannya tentang bagaimana seharusnya kita sebagai umat muslim menjadikan Al-quran sebagai landasan dalam hidup. Terus tahu apa reaksi pertamaku?

“Halah” —karena mengingat latar belakang si B (Astagfirullah, tak patut dicontoh gais).

Sebenarnya aku paham kalau seharusnya kita melihat nasihat pada apa yang disampaikan, bukan siapa yang menyampaikannya. Tapi nyatanya tidak semudah itu. 

Bukan berarti aku mau menjelekan si B ini. Tapi dari situ aku justru jadi bertanya-tanya, bagaimana jika yang menyampaikan nasihat tersebut aku?

Apakah aku sudah cukup baik agar nasihat yang aku sampaikan bisa diterima oleh orang lain? Atau jangan-jangan nasihatku masih sekedar ‘nasihat kosong’ saja?

Iya memang benar siapa saja bisa memberi nasihat, tapi bagaimana jika karena sikap kita sendiri nasihat tersebut tidak bisa sampai ke orang lain?

Aku jadi belajar ulang tentang ‘ruh’ dalam sebuah nasihat. Bahwa nasihat memang bisa disampaikan oleh siapa saja, tapi kewajiban kita sebaagai muslim bukan hanya sekedar menyampaikan, tapi juga memastikan apakah nasihat tersebut bisa sampai atau tidak.  

Bukankah akan sangat disayangkan jika nasihat tersebut tidak bisa sampai kepada orang lain hanya karena sesuatu yang kita sebabkan sendiri?

Sekian dulu untuk hari ini. Kalau ada kebaikan yang kalian dapat, aku akan sangat senang jika kalian juga membagikannya ke sekitar kalian. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya!

 

Komentar