Di tulisan sebelumnya aku pernah bahas soal seberapa pentingnya kita
menentukan value hidup, sebab kita akan menarik orang-orang yang satu value
dengan kita, sadar atau tidak sadar.
Konsep ini juga yang akhirnya membuat aku bertanya-tanya kemarin, memang
kesamaan value apa yang aku dan teman-teman satu organisasiku sekarang
ini pegang, sampai-sampai aku betah ada di sekitar mereka?
Poin utamanya tentu saja kesamaan value sebagai hambaNya yang ingin
berdakwah, tapi alasan tersebut terlalu luas, maka aku tanyakan lagi, apa
sekiranya yang lebih spesifik?
Setelah kenal dan ngobrol cukup banyak dengan beberapa orang, aku rasa aku
sudah menemukan kesamaan value tersebut; jujur terhadap diri sendiri. Nilai
yang aku rasa cukup sulit aku temui pada seseorang secara umum.
Kebanyakan dari kita akan mengelak jika punya hal negatif dalam dirinya
sendiri, mencari alasan bahwa pilihan atau kesukaannya adalah hal yang benar.
Contohnya seperti seseorang yang fanatik dengan k-pop, siapa di luar sana
yang mengakui bahwa dirinya fanatik dan itu salah? Aku rasa masih sangat
jarang, kebanyakan justru akan beralasan bahwa kenafatikannya itu wajar saja.
Atau misal jujur dengan beberapa kekurangannya, maka tak masalah baginya
meminta bantuan orang lain untuk mengisi kekurangannya tersebut. Bukan malah
merasa superior bisa melakukan semuanya sendiri.
Nilai-nilai ini juga yang baru aku sadari ada di teman-teman sekelilingku sekarang,
entah itu teman lama atau yang baru aku kenal setahun ke belakang.
Iyaya, semahal itu ternyata nilai kejujuran. Mungkin di balik pengakuan atas
kekurangannya, mereka masih melakukan kesalahan yang sama. Pun begitu juga aku.
Tapi setidaknya dengan kejujuran tersebut kita jadi sama-sama tahu bahwa ada
yang salah dari yang kita lakukan, dan mau berproses untuk memperbaikinya;
bukan malah bertahan di dalamnya.
Jika punya kesalahan atau sekedar kekurangan akui saja terlebih dahulu.
Sebab pengakuan adalah pintu awal dari penerimaan, dan hanya dengan penerimaan
sesuatu bisa diubah. Satu hal yang juga sedang aku usahakan kepada diri sendiri
3 tahun terakhir.
Dari sini aku jadi belajar tentang standar. Iya memang tidak boleh
pilih-pilih dalam berteman, tapi tetap sangat perlu memilih dalam menentukan
teman dekat; dan aku rasa aku sudah menemukan salah satu standar tersebut,
yaitu kejujuran terhadap diri sendiri.
Sebab jika ke diri sendiri saja tidak jujur, bagaimana ke orang lain, bukan?
Sekian dulu untuk hari ini. Kalau ada kebaikan yang kalian dapat, aku akan sangat senang jika kalian juga membagikannya ke sekitar kalian. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya!
Komentar
Posting Komentar