![]() |
Source: pinterest.com |
Sekitar 2 minggu yang lalu aku baru aja nonton podcast-nya YukNgaji
bareng Atta Halilintar dan Bintang Emon. Bagiku cukup menarik untuk dibahas,
karena topiknya yang mirip.
Atta Halilintar cerita bahwa dirinya sempat hilang arah saat berada di
puncak kesuksesan; begitu juga Bintang Emon yang pernah sampai merencanakan
bunuh diri karena merasa semua mimpinya sudah tercapai.
Toh semua sudah tercapai, lalu apa?
Bagiku topik ini menarik justru bukan karena aku ataupun kalian sedang
berada di titik tersebut, melaikan karena kita sedang berptoses ke arah sana;
mengejar cita-cita, mengusahakan segala mimpi, terus mendefinisikan kembali
sukses seperti apa yang sekiranya ingin kita capai.
Tapi pernah kah kalian terpikir, lalu apa setelah semua hal tersebut
tercapai?
Ustad Felix sendiri bilang bahwa wajar untuk seorang manusia merasakan hal
tersebut, karena memang sifatnya yang mudah bosan dan tidak puas. Tapi selain
itu, kasus ini juga jadi mengingatkan aku sebuah nasihat yang —lupa aku baca
dari buku apa— kurang lebih begini,
“Hati manusia itu akan selalu menginginkan kesempurnaan, sedangkan
kesempurnaan adalah sesuatu yang tidak akan pernah manusia dapatkan di dunia
yang fana ini.”
Aku sendiri lahir dengan kepribadian yang cukup perfeksionis, sehingga
seringkali kesulitan untuk tidak kecewa pada sesuatu yang tidak sesuai dengan
ekspektasi. Tapi sejak membaca kalimat ini aku jadi selalu berhati-hati dalam
membuat target dan menaruh ekspektasiku sendiri,
“Ingat aku sedang di dunia, tidak ada satupun hal yang sempurna”
Perasaan bahwa semua akan terasa sempura setelah memiliki ini dan itu
hanyalah sebuah ilusi yang akan menjebak diri kita sendiri. Fakta bahwa dunia
ini hanya sementara sudah cukup menjadi bukti bahwa tak akan ada satupun hal di
dalamnya yang bisa membuat kita puas.
Maka belajarlah untuk menikmati prosesnya. Maksimalkan apa yang kita punya
sekarang, tak ada yang salah untuk membuat target-target dunia; asal ujungnya
tetap sesuatu yang kekal; surga, misalnya.
Terakhir nasihat penutup yang —aku juga lupa dapetnya dari mana: Jika sedang
dalam keadaan hilang arah cukup tanyakan saja padaNya, “Apa sekiranya yang
Engkau inginkan dariku sekarang?”
Sebab fakta bahwa kita masih hidup, berarti masih ada tanggung jawab yang
Allah ingin kita selesaikan terlebih dahulu.
Sekian dulu untuk hari ini. Kalau ada kebaikan yang kalian dapat, aku akan sangat senang jika kalian juga membagikannya ke sekitar kalian. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya!
Komentar
Posting Komentar