![]() |
Source: pinterest.com |
Kok masih bisa share tulisan selama liburan kemarin?
Aku sendiri termasuk yang masih butuh ketenangan dan proses cukup
panjang untuk bisa menghasilkan satu tulisan. Untuk menghasilkan tulisan
singkat kayak gini aja, aku butuh sekitar 1,5-2 jam pertulisan; mulai dari brainstorming
ide, susun konsep, nulis bebas, sampai editing.
Jadi setiap kali aku tahu akan pergi dan gak bawa laptop,
aku akan masukan dulu tulisan yang nanti mau aku publish ke draf. Supaya saat sudah
tanggal seharusnya publish nanti, tinggal publish aja.
Tapi ternyata perjalananku kemarin melebihi perkiraan. Rencana
awal bakal balik tanggal 27 jadi mundur 2 hari karena visa kita telat keluar,
yang akhirnya jadiin perjalanan mundur semua.
Di satu sisi aku santai dan senang aja, tapi di sisi lain mengingat
konsistensi mingguan yang lagi aku bangun; bagaimana nanti? Aku mulai khawatir.
Tepat hari ini sampai apart dan aku semakin khawatir.
Kemarin yang seharusnya jadwalku publish tulisan, tapi bahkan sampai sekarang belum
ada satupun tulisan jadi yang bisa aku publish,
“Apa aku skip aja ya hari ini?”
Mental menyerahku pun mulai memberontak, “Gimana mau publish
hari ini coba? Ide tulisan aja belum ada.” “Yaudala skip aja, tunggu nanti kalo
udah ada ide”
Tapi di sinilah aku berakhir, menulis kekhawatiranku di atas
halaman kosong Microsoft Word. Lalu kenapa gak
sekalian aja aku jadiin kekhawatiranku jadi topik hari ini, bukan?
Seringkali konsistensi tidak harus berbentuk ideal seperti yang
kita bayangkan. Iya mungkin kita sudah merencanakan sebaik mungkin, seperti publish
tulisan setiap hari senin dan kamis misalnya.
Tapi gagal melakukannya bukan berarti kita gagal seutuhnya, jagan
sampai satu gagal menjadikan kita patah semangat untuk kembali ‘menghidupkan’
konsistensi tersebut.
Masih ada hal lain yang selalu bisa kita usahakan, seperti
menambalnya di hari lain misalnya, atau memulai kembali di kesempatan
berikutnya? Selalu ada kesempatan lain.
Jadi tulisan hari ini aku dedikasikan untuk kita semua yang
sedang berusaha menghidupkan konsistensi tertentu. Tidak harus sempurna, jika gagal
melakukannya sekali bukan berarti kita gagal sepenuhnya; kita hanya butuh
memulainya kembali, dan gak ada yang salah dengan hal tersebut.
Semangat untuk aku, dan kalian semua yang sedang berusaha
menghidupkan konsistensi!
Sekian dulu untuk hari ini. Kalau ada kebaikan yang kalian dapat, aku akan sangat senang jika kalian juga membagikannya ke sekitar kalian. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya!
Komentar
Posting Komentar