![]() |
Source: pinterest.com |
“Sacrifice is a part of life. It’s supposed to be. It’s not something to
regret. It’s something to aspire to” —97
Potongan kalimat yang aku dapatkan dari novel “The Five People You Meet in
Heaven”. Buku ini bercerita tentang pertemuan Eddie dengan 5 orang yang akan
menceritakan kisah hidupnya di surga.
Di pertemuan kedua ia bertemu dengan kaptennya semasa hidup dulu, yang
ternyata mengorbankan dirinya untuk Eddie serta tim, dan dia bangga atas keputusan tersebut.
Di lain sisi Eddie juga meninggal karena mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan anak kecil yang hampir saja tertiban reruntuhan besi. Tidak berniat untuk berkorban sebenarnya, hanya saja saat itu ia reflek ingin membantu. Dan sekarang dia khawatir, apakah nyawanya berharga, ataukah hilang sia-sia?
Bagiku yang menarik dari kisah ini adalah bagaimana pengorbanan digambarkan
dari dua sisi: satu yang fokus terhadap apa yang hilang darinya, dan satu lagi
yang fokus kepada apa yang orang lain bisa dapatkan dari pengorbanannya.
Tapi di sini aku gak akan bahas soal pengorbanan nyawa, hanya sekedar
pengorbanan sehari-hari saja. Terutama apa yang lagi aku perjuangkan sekarang: tidur
lebih cepat.
Sepele memang, aku hanya butuh mengorbankan waktu malamku agar besok pagi bisa bangun lebih cepat dengan tidur yang cukup. Tapi nyatanya 2 sudut pandang ini
cukup berpengaruh ke penerapannya sehari-hari.
Sebelumnya aku melihat tidur cepat sebagai ancaman. Karena tentu saja
aku akan kehilangan waktu malam yang biasa aku pakai untuk maraton drakor, sekedar
scroll sosmed, atau keluar bareng temen.
Aku terlalu takut untuk kehilangan momen-momen ini. Karena bagiku dengan
bangun pagi, tidak akan bisa membayar hal-hal yang biasa aku dapatkan di malam hari
tersebut.
Tapi kali ini aku coba untuk merubah fokusku dari apa yang hilang kepada apa
yang akan aku dapatkan.
Membayangkan bacaan dan tulisanku yang akan jauh lebih baik jika aku selesaikan
di pagi hari, membuatku berpikir bahwa “Pengorbanan” ku atas waktu malam akan
terbayar dengan apa yang aku dapatkan nantinya di pagi hari.
Maka disitulah aku mulai untuk merubah pola tidurku. Apakah jadi mudah? Tentu tidak.
Karena sayangnya perubahan sudut pandang tidak akan membuat perubahan
aktivitas menjadi lebih mudah. Tapi setidaknya dengan merubah sudut pandang, akan
memudahkan kita dalam pengambilan keputusan, yang akhirnya menjadikan kita punya
alasan serta motivasi untuk mulai melakukan aksi.
Seperti kasusku contohnya, disaat aku tahu bahwa yang akan aku dapatkan di
pagi hari jauh lebih berharga dari apa yang hilang di malam hari, menjadikanku
lebih mudah untuk tidur lebih awal.
Sudut pandang ini selalu bisa ditempatkan di manapun. Soal
merantau yang harus mengorbankan diri jauh dari rumah misalnya, atau sesepele
memilih makanan yang lebih sehat dibanding yang lebih enak.
Fokus pada apa yang akan kita dapatkan akan menjadikan kita lebih bijak
dalam memilih.
Jika pada potongan novel topiknya adalah soal apa yang bisa didapatkan orang
lain dari pengorbanan kita, kali ini aku bicara soal apa yang bisa kita di masa
depan dapatkan dari pengorbanan kita sekarang.
Jadi, “pengorbanan” apa yang sedang kalian perjuangkan?
Sekian dulu untuk hari ini. Kalau ada kebaikan yang kalian dapat, aku akan sangat senang jika kalian juga membagikannya ke sekitar kalian. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya!
Komentar
Posting Komentar