![]() |
https://pin.it/7ftqZ5B |
Baru-baru ini aku nemuin channel youtube yang menurutku keren. Nama channelnya “Life of Riza”. Entah menurut kalian yang paham gimana, tapi aku sebagai yang awam lihat gimana pengambilan gambar, color grading, sampai pembawaan narasinya; semua keren!
Channel ini baru aja dapetin 100.000 subscriber pertamanya. Tapi yang menarik
adalah bagaimana dia bisa mendapatkan subscriber sebanyak itu yang dari yang
awalnya 10.000, cuma dalam 3 minggu.
Apakah ini yang dinamakan hoki? Menarik untuk dibahas.
Di salah satu videonya yang berjudul “For those who feel like giving up” dia
unboxing silver play buttonnya sambil bernarasi. Narasi inilah yang akhirnya
membuatku sadar, oh hoki itu nyata, jika dibersamai dengan usaha.
“They say chasing your dreams isn’t linear. It’s a long waiting
period of work with no return. And then one day it happens all at
once. I didn’t understand that until it happened. So whoever say that… You were
right.”
“We did it, 100.000 in 3 weeks. But more like 7 years”.
Mungkin di permukaan suksesnya meraih subscriber terlihat sangat instan. Ya
bagaimana tidak, 90.000 bukanlah angka yang sedikit untuk didapatkan dalam
jangka waktu 3 minggu. Tapi dia bilang, kalau perjalanannya lebih terasa
seperti 7 tahun daripada 3 minggu, dimulai sejak ia mengusahakan mimpinya.
Ada waktu yang cukup panjang, di mana banyaknya usaha yang dia lakukan
terasa seperti sia-sia.
Ini cukup menampar aku pribadi, yang masih suka mengharapkan “hasil” dalam
jangka waktu singkat. Padahal karya yang bagus bukan lah hasil usaha sehari-dua
hari, atau bahkan setahun-dua tahun; ada perjalanan panjang yang harus dilalui
terlebih dahulu, yang entah butuh berapa lama.
Dalam videonya dia juga bahas soal, “Luck is what happens when preparation
meets opportunity".
Iya mungkin kesuksesannya sekarang terlihat seperti keberuntungan. Tapi
seandainya dia mendapat kesempatan yang sama videonya ditonton oleh 90.000
orang namun kualitas videonya belum sebagus yang sekarang, mungkin 90.000 orang
tersebut hanya akan jadi penonton selewat saja, bukan subscriber seperti sekarang.
Jika begini, kesempatan tersebut tidak akan terasa seperti keberuntungan
lagi, bukan?
Pada akhirnya kesempatan yang tidak disertai dengan persiapan matang hanya
akan menjadi keberuntungan selewat saja, atau bahkan tidak terasa seperti
keberuntungan sama sekali. Karena kesempatan tersebut baru bisa terasa jika
kita punya kapasitas yang memadai, alias kesiapan yang matang.
Maka jika kesempatan adalah sesuatu yang ada di luar kendali, sedangkan
persiapan adalah sesuatu yang ada di dalam kendali. Aku rasa kita bisa
fokus untuk terus bersiap, dalam hal apapun itu. Agar saat kesempatan datang, kita bisa mendapatkan
keberuntungan tersebut.
Sekian dulu untuk hari ini. Kalau ada kebaikan yang kalian dapat, aku akan sangat senang jika kalian juga membagikannya ke sekitar kalian. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya!
Komentar
Posting Komentar