![]() |
https://studyingwithjessie.tumblr.com/ |
Sejak kecil aku merasa bahwa fungsi belajar adalah untuk menyiapkan ujian. Udah, sebatas itu. Mau habis itu ingat atau lupa, aku gak peduli, yang penting ujianku beres.
Makanya pas SMA aku memilih untuk tidak sekolah, karena jika ijazah
bisa aku dapatkan hanya dengan sekali ujian, kenapa pula aku harus sekolah 3
tahun, bukan?
Jadi sepanjang yang aku tahu, aku gak suka belajar.
Sampai akhir-akhir ini aku mulai menyadari sesuatu, sepertinya aku justru sangat suka belajar; jika aku enjoy.
Aku suka belajar karena dengannya aku bisa memenuhi
rasa penasaranku. Aku suka belajar karena dengannya aku merasa bisa mencapai
sesuatu. Aku suka belajar karena dengannya aku merasa semakin dekat dengan
tujuan hidupku.
Tapi dengan satu syarat: aku enjoy.
Mungkin inilah kenapa aku gak suka sekolah. Karena dengan sekolah aku justru jadi gak merasa butuh explore apa yang aku mau.
Aku diminta ‘tahu’
sesuatu yang bahkan aku gak ngerti fungsinya untuk apa. Aku tidak diberi
kesempatan untuk sekedar mencari tahu apa yang sebenarnya ingin aku tahu.
Padahal secara fitrah, kita akan inisiatif belajar saat kita ingin tahu
sesuatu, tidak perlu dipaksa oleh sistem. Tapi sayang aku tidak memahami konsep
ini saat kecil, yang aku pahami saat itu adalah aku harus sekolah, selayaknya orang-orang.
Konsep enjoy ini yang akhirnya aku coba terapkan di kuliahku 2 tahun
terakhir. Dibanding menaruh target belajar untuk nilai ujian yang bagus, aku
lebih ingin memastikan apakah aku enjoy atau tidak dengan proses belajarnya?
Aku mulai memahami apa yang sebenarnya ingin aku tahu, model belajar seperti apa yang ingin aku jalani, dan tujuan apa yang ingin aku capai.
Sehingga dalam perjalanannya, aku tidak akan menyalahkan keadaan, sebab semuanya sudah hasil dari pilihanku.
Lalu, bagaimana caranya agar enjoy?
Pertama jika aku punya kendali atas apa yang mau aku pelajari, aku akan usahakan memilih hal-hal yang memang aku senangi.
Jika yang harus aku pelajari
tidak ada dalam kendali, maka aku akan mencari cara dan metode yang bagiku menyenangkan
dalam mepelajarinya; bukan meninggalkannya.
Meski kebiasaan dalam melihat nilai masih suka terbawa, tapi aku mulai merasakan perbedaannya di ujian kali ini.
2 minggu sebelum ujian yang biasanya
aku pasti ngerasa khawatir, panik, takut, semua campur aduk jadi satu, tidak lagi aku
rasakan.
Pun saat nilai keluar dan ternyata kecil, aku tidak lagi tenggelam dalam
kesedihan. Iya aku akui rasa sedihnya tetap ada, tapi setelahnya aku mudah saja
kembali tersenyum sambil bilang, “Aku sudah puas dengan prosesku kemarin. Aku sudah
puas dengan apa yang aku usahakan.”
Value belajar yang tadinya aku letakan pada nilai sudah aku pindahkan pada
proses. Prinsipnya selama aku enjoy, maka tujuanku sudah tercapai. Selesai.
Keuntungannya apa?
Keuntungannya kita tak lagi perlu menaruh standar bahagia kita pada sesuatu di luar kendali, yaitu nilai.
Dengan memastikan apakah aku enjoy atau tidak
dengan proses belajarnya, aku sedang menaruh standar bahagiaku pada sesuatu
yang ada dalam kendaliku, yaitu usaha.
Aku harap konsep ini juga bisa kalian terapkan. Sebab selayaknya aku yang tak
perlu lagi merasa khawatir saat minggu-minggu ujian, aku harap kalian juga bisa
begitu.
Sekian dulu untuk hari ini. Kalau ada kebaikan yang kalian dapat, aku akan sangat senang jika kalian juga membagikannya ke sekitar kalian. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya!
Komentar
Posting Komentar