![]() |
Sumber: pinterest |
Ini hal paling menariknya.
Sebelumnya sudah disebutkan bahwa
seseorang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri adalah mereka yang fokus
hidupnya sudah berada pada Self Actualization. Sedangkan Self Actualization
sendiri adalah kebutuhan teratas dari piramida Maslow.
Yang artinya apa? Berarti sudah ada 4 kebutuhan sebelumnya
yang telah terpenuhi oleh proses pencarian potensi diri ini.
Misal saat bahas kebutuhan dasar manusia; sandang, papan,
dan pangan, yang letaknya berada di paling dasar piramida. Kebutuhan yang jika
kebutuhan ini saja belum selesai, maka kebutuhan di atasnya juga tidak akan
bisa terpenuhi.
“Berarti untuk bisa terpenuhi dengan baik kita harus jadi kaya dulu dong?”
Jika persepsi kalian adalah ini, berarti masih ada yang salah
pada self ideal yang kalian bangun. Mungkin sebenarnya gak salah,
karena setiap orang punya kebebasan untuk menetapkan standarnya sendiri.
Tapi jika dibiarkan, maka kalian akan sibuk untuk memenuhi
kebutuhan dasar saja. Kalian akan terjebak untuk terus mencari uang dan uang
untuk memenuhi kebutuhan yang kalian anggap sebagai kebutuhan dasar tersebut; karena
standar yang kalian tetapkan begitu tinggi.
Sedangkan Rasulullah mengajarkan kita untuk mudah merasa cukup. Misal saat dirinya bertanya, “Apakah ada yang bisa dimakan?” kepada Aisyah r.a., dan saat jawabannya adalah tidak, beliau akan berpuasa.
Bukan berarti kita harus
menerapkan sama persis seperti beliau, tapi kita diajarkan untuk mudah merasa
cukup pada hal-hal yang sederhana. Karena hanya dengan begitu, fokus kita akan tersedia untuk hal yang lebih besar, dari sekedar memenuhi kebutuhan dasar.
Atau misal kebutuhan selanjutnya yaitu keamanan. Apakah orang
Palestina aman? Kalian semua pasti setuju kalau keadaan mereka tidak aman. Tapi
keadaan tersebut tidak menghentikan proses perjuangan mereka. Bahkan tidak sedikit yang tetap
berkarya di tengah-tengah segala ke-gak amanan yang mereka rasakan.
Dari sini kita belajar bahwa pada akhirnya letak terpenuhinya kebutuhan tidak hanya pada apa yang terlihat oleh fisik. Tapi lebih kepada apa yang kita tetapkan sebagai standar pemenuhannya.
Pilihannya ada pada kita, mau disibukan
oleh apa?
Apakah hal-hal dasar, atau hal yang lebih besar. Jika memang pilihannya adalah hal-hal besar, berarti apa yang dibutuhkan untuk cepat sampai ke sana akan kita selesaikan secepat mungkin; entah itu soal makanan, keamanan, kenyamanan, dan lain sebagainya.
Mudah merasa cukup tentu menjadi solusi paling cepat untuk mencapai hal tersebut. Lagi-lagi bukan berarti kita tidak diperbolehkan untuk menjadi kaya, tapi tentang bagaimana kita menaruh prioritas dengan baik. Jika tidak punya, ya jangan memaksakan dan malah terjebak di bawah.
"Mudahlah merasa cukup pada hal-hal dasar, agar bisa cepat fokus berkarya sebagai bentuk aktualisasi diri kita." Kurang lebih begitu intinya.
Komentar
Posting Komentar