![]() |
Sumber: pinterest |
Sederhananya gini, proses pencarian jati diri hanya bisa dilakukan dengan dua cara: satu, berhasil menemukan ketertarikan yang dimiliki lalu mendalami hal tersebut (dan ini hanya bisa dilakukan jika seseorang telah mengetahui dengan baik self image dirinya) atau kedua menjadi ‘yes man’, atau mengiyakan kesempatan apapun.
Kalian akan mencoba hal baru setiap ada kesempatan. Jika tidak ada, kalian akan mencari apa lagi yang bisa kalian coba? Tanpa meragukan apakah kalian bisa atau tidak, kalian akan tetap mengusahakannya.
Mayoritas manusia harus melewati opsi kedua terlebih dahulu
untuk bisa sampai menemukan potensi dirinya, karena sangat jarang seseorang
sudah bisa langsung yakin untuk mendalami satu hal saja tanpa mencoba hal
lainnya. Tapi disaat yang bersamaan, banyak orang juga yang ragu untuk
mengambil resiko saat harus mencoba hal baru.
Alasannya beragam, tapi salah satu yang terbanyak adalah
karena takut atas penilaian orang lain. Takut karena ‘kok kayaknya orang lain
udah punya pencapaian, sedangkan aku masih coba-coba’. Takut ‘kok kayaknya kalo
aku belum begini dan begitu, orang lain akan nilai aku lebih rendah dari mereka’.
Padahal balik lagi ke pembahasan self esteem
sebelumnya, kalau ini termasuk kepada self esteem contingen; yaitu
menempatkan standar kepercayaan diri kita pada hal eksternal. Jadi jika pada
tahap mencari potensi diri dan kalian masih mempertimbangkan kira-kira bagaimana
pendapat orang lain? Maka yang masih perlu kalian perbaiki adalah self
esteem kalian.
Jika standar self esteem kalian sepenuhnya sudah bergantung
pada usaha dan pencapaian diri sendiri, komentar orang gak akan berpengaruh
sama sekali dengan apa yang kalian lakukan. Karena kalian sudah paham, dari
mana titik mulai dan mana titik akhir dari perjalanan kalian sendiri.
Jadi komentar mereka yang baru saja lihat proses di
tengahnya tanpa tahu perjalanan keseluruhannya, hanyalah angin selewat. Yang
gak bisa ganggu gugat proses kalian mencapai tujuan-tujuan yang telah kalian
tetapkan.
Semakin kalian fokus terhadap proses tersebut, maka akan
semakin meningkat juga self esteem yang kalian miliki. Semakin tinggi self
esteem yang kalian miliki, maka kalian gak akan lagi mudah terikat dengan
apapun. Gak akan ada lagi pertanyaan, kenapa kok orang lain lebih hebat dari
aku? Atau sebaliknya, asumsi bahwa “aku lebih hebat daripada mereka”.
Karena dengan self esteem yang baik, seseorang akan
paham bahwa value yang sebenarnya tidak terletak pada pencapaian fisik
yang terlihat oleh mata. Melainkan dari kepuasan yang muncul saat seseorang
melakukan hal yang mereka sukai dan inginkan, atau sederhanya menyalurkan
potensi yang ada di dalam diri mereka.
Orang-orang seperti ini biasanya gak lagi bekerja ataupun
berkarya bedasarkan imbalan, entah itu pujian atau bahkan uang. Mereka akan
fokus pada value apa yang bisa mereka berikan kepada sekitar? Potensi
apa yang bisa mereka maksimalkan? Atau potensi baru apalagi yang sekiranya bisa
mereka usahakan?
Orang-orang seperti mereka biasa disebut dengan orang yang
sudah selesai dengan dirinya sendiri, dan orang tersebut gak harus selalu
‘mereka’, tapi juga bisa kalian. Sesederhana dengan cara memastikan, bahwa
standar self esteem kalian sudah kalian tempatkan pada tempat yang
seharusnya.
Inilah alasan di balik kenapa self esteem penting
dalam menemukan potensi diri, karena tanpa self esteem yang baik,
perjalanan menemukan potensi diri akan sangat mudah terhambat.
Komentar
Posting Komentar