Jadi Hoki itu Kebetulan atau Diusahakan?

Sumber: pinterest.com

Hari ini baru aja aku nyaksiin langsung gimana seseorang gagal dapet rezeki, karena maksiat yang dilakuinnya.

Jadi ceritanya aku baru aja abis jadi perantara cross check latar belakang seseorang. Latar belakang buat apa? Gak perlu diperjelas lah ya. Intinya di cross check ini dia nanya-nanya tentang gimana karakter “si orang” ini sebenarnya?

Aku sebagai yang cukup kenal, tentu jawab dengan jujur. Yang sayangnya aku tahu, bahwa si orang ini punya latar belakang yang kurang mengenakan. Menyangkut sebuah maksiat. Cross check pun ditutup dengan kalimat,

“Jadi fix engga kalo gini mah ya?”

“Iya, mending engga kalo kataku”

Deg. Sepengaruh itu ya ternyata. Setidaknya begitu kesan pertamaku setelah percakapan tersebut selesai.

Iya mungkin kita bisa menaruh kesan sebaik mungkin di depan orang lain, terutama yang ingin kita ambil perhatiannya. Tapi kenyataan gak bisa bohong, akan tetap ada mereka yang tahu kita sebenarnya gimana; apakah sebaik kesan yang ditinggalkan atau tidak?

Sebaik-baik kita menyimpan, ((aku sendiri yakin)) akan tetap ada celah tersebut. Celah di mana akhirnya terungkap bagaimana diri kita yang sebenarnya.

Dari sini aku jadi belajar, pada akhirnya memang sudah seharusnya standar malu kita adalah Allah ya. Bertanya apakah aku sudah cukup baik atau belum, langsung di depanNya. Karena dengan begitu, Dia langsung yang akan menjaga kita di depan orang banyak.

Bukan hanya sekedar dengan ditutupi aib-aib kita, tapi juga dibantu dijauhkan dari maksiat. Sehingga kita bisa meninggalkan kesan baik ke banyak orang, bukan karena pencitraan. Tapi memang benar-benar yang kita usahakan karena malu di depanNya.  

Aku sendiri ikut menyayangkan si orang ini sebenarnya. Di satu sisi mungkin ini memang belum rezekinya, tapi nyatanya ada kesempatan di mana ‘rezeki” tersebut bisa ia dapatkan jika tidak punya latar belakang seperti itu.

Entah apa maksudNya, tapi aku rasa ini bagian dari reminder. Kalau ‘keberuntungan’ yang sering kita anggap kebetulan tersebut, juga hasil dari apa yang kita usahakan sebelum-sebelumnya.

Jadi sudah sepatutnya kita selalu mengusahakan yang terbaik. Agar tidak malah jadi penghambat apapun itu ke depannya.

Sekian ceritaku hari ini, semoga ada manfaat yang bisa kalian ambil!

Komentar