Sumber: pinterest.com
Di tulisan sebelumnya aku sempat singgung kalau Bill Gates mengerjakan
beberapa proyek kemanusiaannya sendiri, seperti menghilangkan penyakit polio salah
satunya. Selain proyek tersebut ia juga mengerjakan proyek lain, yaitu ingin
menghilangkan penyakit diare, yang masih menjadi penyebab utama kematian warganya
di beberapa negara.
Idenya adalah dengan mengembangkan sebuah toilet yang tidak memerlukan air
serta energi eksternal lainnya. Tak hanya sampai di situ, kotoran yang masuk ke
toilet ini juga akan bisa diubah menjadi air bersih yang siap diminum. Sehingga
warga sekitar akan memiliki toilet yang tidak menghasilkan limbah, sekaligus akan
memiliki sumber air bersih juga.
Namun untuk bisa merealisasikannya tentu proyek ini membutuhkan banyak biaya
serta tenaga kerja yang memumpuni. Karena alasan inilah Bill Gates menghubungi
banyak universitas; mengajak mereka bekerjasama untuk mengembangkan teknologi
ini.
Tapi kalian tahu apa yang Bill Gates dapatkan dari permintaan kerjasamanya
tersebut? Nol, alias gak ada.
Jujur awalnya aku kira orang sekelas Bill Gates yang istilahnya, siapa sih
yang gak respect sama hasil karyanya? akan mudah saja untuk mengajak kerjasama
pihak lain. Apalagi dirinya, pun karyanya, sudah dikenal oleh orang sedunia.
Tapi ternyata tidak. Dari puluhan ajakan kerjasama tersebut, Bill Gates
tidak mendapatkan satupun jawaban. Atau kalaupun dapat, hanya berisi permintaan
maaf karena belum bisa melakukan kerjasama.
Namun uniknya Bill Gates tidak menjadikan hal tersebut masalah, bahkan dalam
dokumenternya salah satu karyawannya sampai bilang, “Penolakan dari banyak
pihak tersebut tidak menjadikan semangatnya berkurang sedikitpun”
Kata Bill Gates masih banyak hal lain yang bisa dicoba, aku lupa akhirnya
gimana, tapi ia berhasil menciptakan toilet tersebut; toilet yang bisa merubah
kotoran menjadi air siap diminum.
Melihat ini jadi salah satu evalusi tersendiri untuk aku. Bagaimana selama
ini penolakan kecil saja sudah bisa menghancurkan semangat, sampai rasa-rasanya
ingin menyerah saja.
Padahal kalau penolakan kecil saja sudah membuat kita berhenti bergerak,
bagaimana kita akan mampu berkarya lebih besar lagi, bukan?
Karena mau sampai kapanpun, mau kita sehebat Bill Gates sekalipun, penolakan
masih akan tetap harus kita hadapi; tinggal bagaimana sekarang kita belajar, agar
nanti saat dihadapkan dengan penolakan, kita bisa menyikapinya dengan tepat.
Sekian dulu untuk hari ini. Kalau ada kebaikan yang kalian dapat, aku akan sangat senang jika kalian juga membagikannya ke sekitar kalian. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya!
Komentar
Posting Komentar