Menerima Kehilangan: Memang Apa yang Bisa Hilang dari Kita?

Source: pinterest.com

Di kelas yang lagi aku ikuti kali ini, kita sempat belajar tentang penerimaan sedikit lebih dalam. Tentang bagaimana kita bisa kehilangan, jika sejak awal kita tidak pernah memiliki apapun?

Kalimat yang rasanya mudah untuk diucap, tapi tentu tidak mudah dalam prakteknya. Dokter Lia menjelaskan bahwa respon kita atas sesuatu sangatlah berpengaruh terhadap hormon apa yang akan tubuh kita keluarkan.

Seperti misal saat dihadapkan pada suatu perkara lalu kita meresponnya dengan penolakan, maka tubuh kita akan menghasilkan hormon stress. Sebaliknya jika kita meresponnya dengan penerimaan, horman yang akan tubuh kita hasilkan adalah hormon bahagia.

Namun sayangnya respon sendiri adalah reflek, sikap instant yang langsung tubuh kita ambil saat kejadian; yang keputusannya dipengaruhi oleh alam bawah sadar. Lalu bagaimana bisa memiliki reflek penerimaan dalam merespon setiap takdir?

Di sesi kelas kemarin kita sebagai peserta sempat diminta untuk menggenggam HP, lalu letakan HP tersebut di atas meja, terakhir kita diminta untuk melepaskan genggaman tangan. Apakah kita kehilangan sesuatu saat melepas genggaman tersebut?

Tentu tidak, karena sejak awal HP yang sebelumnya berada dalam genggaman sudah kita letakan terlebih dahulu.

Maka selayaknya kita yang akan kehilangan HP jika HP tersebut masih berada dalam genggaman, begitu juga apa-apa yang masih berada dalam genggaman hati kita.

Jadi sebenarnya respon penerimaan selalu bisa kita siapkan dari sekarang, dengan mulai belajar meletakan apa-apa yang memang sebenarnya sejak awal tidak patut hati kita genggam.

Karena apa yang akan hilang dari kita, jika sejak awal tidak ada satupun hal yang benar-benar kita miliki?

Sekian dulu untuk hari ini. Kalau ada kebaikan yang kalian dapat, aku akan sangat senang jika kalian juga membagikannya ke sekitar kalian. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya!

 

Komentar