Memungut Hikmah 02: Di balik Kalimat, “Andai Kita Tidak Pernah Bertemu”


“Jika tahu akhirnya akan begini, aku harap kita tidak pernah bertemu sejak awal” Siapa yang gak asing dengan kalimat ini???

Kalimat yang biasanya aku dapetin di adegan drakor pas cewenya tersakiti atau ditinggalin sama pasangannya. Dan kayaknya, gak cuma di drama aja deh penyesalan kayak gini muncul. Tapi juga di dunia nyata; kalimat khas, mewakili mereka yang merasa terkhianati entah oleh pasangannya atau keadaan.

Lalu bagaimana islam memandang hal seperti ini?

Ternyata cinta-mencintai dalam islam berbeda dengan keterikatan. Kalau biasanya cinta identik dengan pengorbanan atas nama orang yang kita sayang, pengorbanan cinta dalam islam selalu atas nama Allah. Idealnya, tidak ada keterikatan antar manusia di sana.

Sekalipun orang yang kita cintai mengkhianati kita atau keadaan tidak mendukung, kita tidak akan pernah merasa pertemuan tersebut sebagai hal yang sia-sia. Sebab apa-apa yang kita lakukan tujuannya hanya untuk Allah: mencintainya karenaNya, taat kepadanya karena perintahNya, mau berkorban dalam hubungan karena ingin mengejar ridhoNya, dst.

Tentu konsep ini bisa berlaku dengan satu syarat, mencintai dengan cara yang diperbolehkanNya. Jadi sebenarnya larangan pacaran ada bukan untuk mengekang kita, melainkan menyelamatkan kita dari penyesalan yang tidak diperlukan.

Menyaksikan tokoh di drakor yang sedang menyesali pertemuannya aja udah bisa bikin hati ngilu, gimana kalo harus ngerasain sendiri? Bener kata dia, mending sejak awal gak usah ketemu sama sekali, alias gak usah menjalin hubungan yang gak diridhoiNya. Karena endingnya cuma bakal bikin hati capek dan menderita; kalau seandainya gak nyesel di dunia pun, udah pasti bakal nyesel di akhirat.

“Tapi itukan cuma drakor, ya gak seru lah kalo gak ada konflik kayak gitu” Iya bener. Tapi cara kerjanya sama dengan dunia nyata, dan kita bisa belajar dari sana. Kalau tahu rasa sakitnya dikhianati oleh orang lain atau keadaan akan sesakit itu, bukankah mencegahnya sejak awal adalah solusi paling logis?

Belajar memahami konsep cinta dalam islam sama saja dengan menyelamatkan diri kita dari sakit hati yang tidak diperkukan. Prosesnya mungkin tidak akan mudah, sebab perkara dengan lawan jenis sangat menarik bagi hawa nafsu.

Tapi ingatlah, kalau hati kita juga butuh dijaga. Jangan sampai rusak karena keputusan kita yang tidak bijak. Jangan sampai kalimat “Andai sejak awal kita tidak pernah bertemu” itu keluar dari lisan kita.

Sekian dulu untuk hari ini. Kalau ada kebaikan yang kalian dapat, aku akan sangat senang jika kalian juga membagikannya ke sekitar kalian. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya!

Komentar