Kalimat yang biasanya aku dapetin di adegan drakor pas
cewenya tersakiti atau ditinggalin sama pasangannya. Dan kayaknya, gak cuma di
drama aja deh penyesalan kayak gini muncul. Tapi juga di dunia nyata; kalimat
khas, mewakili mereka yang merasa terkhianati entah oleh pasangannya atau
keadaan.
Lalu bagaimana islam memandang hal seperti ini?
Ternyata cinta-mencintai dalam islam berbeda dengan
keterikatan. Kalau biasanya cinta identik dengan pengorbanan atas nama orang
yang kita sayang, pengorbanan cinta dalam islam selalu atas nama Allah. Idealnya,
tidak ada keterikatan antar manusia di sana.
Sekalipun orang yang kita cintai mengkhianati kita atau
keadaan tidak mendukung, kita tidak akan pernah merasa pertemuan tersebut
sebagai hal yang sia-sia. Sebab apa-apa yang kita lakukan tujuannya hanya untuk
Allah: mencintainya karenaNya, taat kepadanya karena perintahNya, mau berkorban
dalam hubungan karena ingin mengejar ridhoNya, dst.
Tentu konsep ini bisa berlaku dengan satu syarat, mencintai
dengan cara yang diperbolehkanNya. Jadi sebenarnya larangan pacaran ada bukan untuk
mengekang kita, melainkan menyelamatkan kita dari penyesalan yang tidak diperlukan.
Menyaksikan tokoh di drakor yang sedang menyesali
pertemuannya aja udah bisa bikin hati ngilu, gimana kalo harus ngerasain
sendiri? Bener kata dia, mending sejak awal gak usah ketemu sama sekali, alias
gak usah menjalin hubungan yang gak diridhoiNya. Karena endingnya cuma bakal
bikin hati capek dan menderita; kalau seandainya gak nyesel di dunia pun, udah
pasti bakal nyesel di akhirat.
“Tapi itukan cuma drakor, ya gak seru lah kalo gak ada
konflik kayak gitu” Iya bener. Tapi cara kerjanya sama dengan dunia nyata, dan
kita bisa belajar dari sana. Kalau tahu rasa sakitnya dikhianati oleh orang
lain atau keadaan akan sesakit itu, bukankah mencegahnya sejak awal adalah
solusi paling logis?
Belajar memahami konsep cinta dalam islam sama saja dengan
menyelamatkan diri kita dari sakit hati yang tidak diperkukan. Prosesnya
mungkin tidak akan mudah, sebab perkara dengan lawan jenis sangat menarik bagi
hawa nafsu.
Tapi ingatlah, kalau hati kita juga butuh dijaga. Jangan sampai
rusak karena keputusan kita yang tidak bijak. Jangan sampai kalimat “Andai
sejak awal kita tidak pernah bertemu” itu keluar dari lisan kita.
Sekian dulu untuk hari ini. Kalau ada kebaikan yang kalian dapat, aku akan sangat senang jika kalian juga membagikannya ke sekitar kalian. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya!
Komentar
Posting Komentar