Memperjuangkan Kemerdekaan: Merdeka yang Mana?


17 Agustus tahun 45, itulah hari kemerdekaan kita~ 20 tahun sudah aku denger lagu ini, tapi sampai sekarang masih juga bingung, sebenernya apa itu merdeka?

Karena yang aku lihat dari sejarah, jaman penjajahan dulu sebenernya Indonesia terjajah dengan keadaan para pengusaha lokal yang merasa diuntungkan, dan rakyat jelata yang tersiksa. Jadi yang merasakan ‘penjajahan’ tuh sebenernya ga se-Indonesia banget, karena toh para pedagangnya merasa untung-untung aja.

Sedangkan realita sekarang, tak sedikit para pengusaha yang meraup keuntungan dari aset negara, sedangkan rakyat kecil tersiksa dengan banyaknya kebutuhan, pendapatan yang kecil, serta pajak yang begitu banyak. Bukankah tak jauh berbeda dari zaman penjajahan?

Dari sini aku jadi bertanya-tanya, sebenarnya apa sih yang waktu itu diperjuangin pas kemerdekaan? Kok abis dijajah ratusan tahun dan setelah itu akhirnya merdeka, keadaan rakyatnya ga jauh berbeda?

Aku sendiri masih dalam proses pencarian dari pertanyaan ini. Tapi bagaimana, kalau ternyata jawabannya bukan karena urusan negara, tapi lebih karena urusan agama?

Karena menurut sejarah, kesultanan-kesultanan di Nusantara berada di bawah kepemimpinan Sultan Utsmani sampai pada akhirnya runtuh di tahun 1924. Barulah setelah itu di tahun-tahun berikutnya Nusantara mulai kehilangan pembela dalam menghadapi penjajah yang menggangu ibadah kaum muslimin.

Kurang lebih sejak itulah perlawanan rakyat terhadap para penjajah mulai diadakan secara terang-terangan, demi bisa tegaknya syariat islam dengan bebas kembali. Salah satunya dibuktikan dengan rancangan Piagam Jakarta sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya“. Tapi sayang seribu sayang, sejarah ini masih jarang dibahas di mana-mana atau ya mungkin kalau ada sekalipun masih di buku sejarah yang super kaku, entahlah.

Untuk sekarang, aku rasa topik ini yang paling cocok dibahas bareng kemerdekaan Indonesia. Karena kalau sampai benar yang diperjuangkan oleh pendahulu-pendahulu kita bukanlah sekedar negara, melainkan negara yang menegakan syariat islam sebagai dasar negara, maka ada tugas besar untuk kita sebagai penerusnya; melanjutkan perjuangan tersebut.

Sekian dulu untuk hari ini. Kalau ada kebaikan yang kalian dapat, aku akan sangat senang jika kalian juga membagikannya ke sekitar kalian. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya! 




Komentar