Selamat Tinggal 21?



Judulnya ditutup dengan tanda tanya karena awalnya gak niat bikin tulisan untuk tahun ini. Tapi mengingat tahun lalu bikin, jadi mungkin harus coba kita lanjutkan setiap tahunnya? 

Ada satu pertanyaan yang sempat aku tanyakan ke salah satu kakakku —iya bukan kandung, “Di umur sekarang ini, kakak ngerasa berhenti di salah satu umur gak sih?” 

Dan benar saja, jawabannya adalah iya. 

Sepertinya sekarang aku mulai paham kalau ada yang bilang “Perasaan umurku gak segitu deh”. Karena kalau ditanya, akupun merasa berhenti di umur 17 tahun. 

“Tapi kamu banyak bertumbuh loh dek beberapa tahun ini”

Iya mungkin secara skill, tapi sepertinya tidak secara aku sebagai personal; pola pikirku, cara hidupku, apa yang aku jadikan bahan pertimbangan saat mengambil keputusan, dan hal personal lainnya. 

Apalagi setahun kebelakang ini, rasa-rasanya tidak ada hal baru yang terjadi; seperti sedang mengulang setiap highlight yang terjadi 4 tahun terakhir aja. Makanya aku kira aku gak akan buat tulisan apapun untuk tahun ini  —toh tidak ada yang baru? 

Sampai akhirnya aku sadar… bukankah pengulangan tersebut juga bagian dari bertumbuh? 

5 tahun sejak dipertemukan dengan manisnya iman, dan tahun ini aku sudah paham ke mana harus pulang setiap ada masalah yang menghadang.

4 tahun sejak diperkenalkan hangatnya pertemanan, dan tahun ini aku mulai paham orang seperti apa yang berhak mendapatkan bagian dari waktuku. 

3 tahun sejak mencoba dunia perkontenan, dan tahun ini aku mulai paham konten seperti apa yang ingin aku investasikan waktuku di sana. 

2 tahun sejak rutin share tulisan, dan tahun ini akhirnya aku menemukan style tulisan seperti apa yang bisa aku sebut milikku sendiri. 

Jadi mungkin 21-ku lebih seperti pengingat bahwa makna ‘bertumbuh’ tidak harus selalu berbentuk hal baru dan luar biasa. 

Bertumbuh juga bisa berbentuk bosan karena terus mengulang hal yang sama, atau jalan buntu karena rasa-rasanya seperti tidak ada perkembangan sama sekali.

Jadi meski 22-ku dibuka tanpa rencana apapun; mari terus bertumbuh. Teruslah bertumbuh karena hanya dengan begitu kita akan bisa menebar manfaat lebih luas.

Lagi-lagi mohon doanya teman-teman, semoga di sisa umurnya ini aya bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan; selalu ingat bahwa satu-satunya yang pasti hanyalah kematian, maka itu yang paling penting untuk disiapkan. 

Aamiin yaa rabb.












Komentar